Hiburan
Beauty Pageant Bergengsi Miss Indonesia Kembali Digelar

Fokusindonesia.com, Yayasan Miss Indonesia bersama RCTI kembali menggelar ajang beauty pageant bergengsi di Indonesia yakni Miss Indonesia dan siap melangkah menuju kancah internasional Miss World. Audisi Miss Indonesia 2023 sudah dibuka mulai 6 Februari yang lalu secara online melalui RCTI+ dan juga akan berlangsung secara offline di beberapa kota Indonesia, antara lain Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Makassar, Samarinda, Semarang, Salatiga dan Medan.
Jakarta menjadi kota pembuka bagi audisi Miss Indonesia 2023 dan akan berlangsung pada 11-12 Februari 2023 yang diadakan di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kriteria yang harus dimiliki oleh para calon peserta masih sama seperti sebelumnya, yaitu “MISS”. Setiap kandidat harus memiliki “Manner”, kepribadian yang “Impressive”, tiap kandidat juga diharapkan “Smart”, serta memiliki jiwa “Social” yang tinggi.
Syarat untuk mengikuti audisi Miss Indonesia 2023 antara lain:
– Warga Negara Indonesia.
– Berusia 17 – 23 tahun (sebelum Juni 2023).
– Belum menikah.
– Berpenampilan cantik, menarik dan berwawasan luas.
– Memiliki sertifikat vaksin Covid-19 (minimal dosis III / booster).
– Membawa foto dengan 3 pose (full body, medium & close up) untuk peserta audisi offline.
Setelah Jakarta #1, audisi akan lanjut ke kota Surabaya (18-19 Februari), Makassar (20 Februari), Samarinda (25-26 Februari), Semarang (1 Maret), Salatiga (2 Maret), Yogyakarta (4-5 Maret), Bandung (11-12 Maret), Medan (15 Maret) dan terakhir kembali diadakan di Jakarta (18-19 Maret).
Bagi kamu yang ingin mengikuti audisi Miss Indonesia 2023, untuk mengetahui info lebih lengkap bisa mengunjungi sosial media Miss Indonesia, di Instagram @missindonesia dan TikTok @missindonesia_rcti.
Miss Indonesia, Semua Mata Tertuju Padamu.
Film
Sinema Filmmaker Nobar di SMKN 5 dan 7 jurusan DKV & Multimedia bersama SMAN 8

Kota Batam Jadi Destinasi Akhir 2023
Bincang Sinema Filmmaker Goes To School dilanjutkan Nobar & Anjang Sana InFinite Studio Nongsa.
Fokusindonesia.com, Batam, – 3Sekolah di Kota Batam yakni SMKN 5 dan 7 jurusan DKV & Multimedia bersama SMAN 8 sukses gelar kemarin, Kamis (30/11) Bincang Sinema Filmmaker Goes To School 2023, Batam jadi Kota Terakhir setelah Makassar, PangkalPinang, dan Samarinda.
Kali ini di Kota Batam bersama Je Yatmoko sebagai Filmmaker yang sudah punya karya dua negara Indonesia & Singapura dan akan rilis di JAFF Netpac Jogja film pendek terbarunya berjudul Mencari Syurga dan ditonton ratusan pelajar SMKN 7.
Acara ini adalah fasilitasi Kemendikbud ristek Dit PMM tidak hanya sosialisasi makin cinta film nasional juga memperkenalkan 30an karir di industri perfilman kepada para pelajar bersama OT Grup dengan produk-produknya seperti Tango, Crytalin, dll.
Menarik, kali ini di Kota Batam yang punya Studio terbesar dan termegah, InFinite Studio yang ada di Nongsa Pura akan dikunjungi 3 sekolah bersama tim dFI dan KemendikbudRistek.
DFI di usia 1Dekade 10 tahun konsisten dan kawal para pelajar untuk study banding ke studio animasi bersama owner InFinite Studio sekaligus sutradara dan produser Mike Wiluan untuk karir mereka selanjutnya.
Tak lupa dukungan media seperti RRI Pro2 selalu cinta dan sosialisasi film-film baru di hari KAMIS tiap pekannya bersama Batam TV.
Redaksi saat akhir nobar Film Besutan Yandi Laurens berjudul Jatuh Cinta seperti di Film – Film menuai banyak pujian dan dapati apresiasi positif.
“Pas sekali dan cocok film ini walau hitam putih tapi tetap related dengan plot cerita bersama para pelajar dan guru-guru, ” seloroh Edy Suwardi Dit PMM KemendikbudRistek RI.
Sementara itu Fendi pembina jurusan DKV SMKN 5 bersama Dian SMKN 7 terlihat sesunggukan menghapus sisa air mata di pipinya.
“Awalnya under estimate tapi wow luar biasa, terima kasih dFI gandeng anak-anak SMK tahu lebih detil tentang film dan profesi asik pasca mereka lulus nanti, Apalagi di ajak ke studio animasi dan film di Nongsa, ” ujar Fendi sumringah.
Musik
Band Wali Menghadirkan Single Terbaru Berjudul “Fatimah”

Fokusindonesia.com, Jakarta – Band Wali menghadirkan nuansa yang berbeda lewat single terbarunya berjudul “Fatimah”. Kali ini, masyarakat pecinta musik Wali dan Parawali diajak menikmati sebuah lagu dengan suguhan video musik yang sarat nuansa Timur Tengah masa lalu.
Video musik lagu “Fatimah” milik Wali yang disutradarai Rizal Mantovani sangat “filmis” dan mengundang perhatian saat diupload di akun YouTube Official Nagaswara.
Ketika poster “Fatimah” untuk kebutuhan countdown diposting di akun Instagram Nagaswara dan Wali, banyak netizen yang bertanya apakah itu film, sinetron atau video musik terbaru Wali?
Teka-teki tersebut direspon Nagaswara dan Wali dengan menggelar launching dan konperensi pers 30 “NOVIMBER” (Nonton Video Musik Bersama) Wali – Fatimah di CGV Cinemas FX Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/23).
Tidak banyak grup musik di Indonesia seperti Wali. Selama 24 tahun eksis, band dengan personil Apoy (gitar), Faank (vokal), Tomi (drum) dan Ovie (keyboard) itu tetap konsisten menelurkan karya-karya baru, termasuk dalam bentuk album.
Tahun 2023 ini, setidaknya Wali sudah merilis dua single. Di bulan November ini, band dengan personil para santri itu kembali merilis single baru berjudul “Fatimah”.
Penggunaan nama orang atau diksi “Fatimah” adalah kali pertama bagi Wali.
Lantas kenapa “Fatimah”? Sebagai pencipta lagu, Apoy mengatakan membayangkan tentang sosok seorang perempuan yang ”sempurna”.
Fatimah adalah nama familiar, bahkan menjadi sebuah nama mulia yang disematkan Nabi Muhammad SAW kepada putrinya.
“Mudah-mudahan nyampe gongnya, akan menjadi diksi baru yang akan mewakili sosok perempuan ideal,” kata Apoy.
“Setiap perempaun dimana pun berada ingin menjadi seperti Fatimah,” tuturnya.
“Si laki-laki ingin mendapatkan pasangan seperti Fatimah, apakah Fatimah itu ibunya atau saudara perempuannya sendiri,” terang Apoy lagi.
Wali menginginkan “Fatimah” hadir sebagai sebuah lagu yang berbeda di sepanjang 24 tahun perjalanan karier bermusik mereka.
Selama ini, sebut Apoy, penggemar-penggemar Wali akan dengan mudah mengenal lagu-lagu mereka. Namun lewat “Fatimah”, Apoy berharap akan ada semacam “plot twist”.
“Kita paham dalam sebuah kehidupan, ketika disuguhkan hal yang sama akan menjadi sesuatu menjenuhkan,” ungkapnya.
“Berharap lagu ini jadi sesuatu yang ‘plot twist’ untuk para pendengar setia Wali atau masyarakat atau netizen,” jelasnya.
“Karena memang sebelum-sebelumnya,Wali tidak pernah membawakan di penyajian yang seperti ini dengan tempo yang lebih rendah,” lanjut gitaris berkacamata itu.
Hal menarik lain yang ditawarkan Wali lewat “Fatimah” adalah terkait konsep vokal Faank.
Lewat single ini, Wali mencoba “mengembalikan” vokal Faank seperti saat mereka merekam album pertama dan kedua di awal-awal kemunculan band itu.
Bagi Apoy dan rekan-rekannya di Wali, hasil rekaman lagu “Fatimah” cukup spesial.
Selain itu, untuk “Fatimah”, Wali juga mengggunakan standar teknologi suara tiga dimensi atau “dolby atmos music”.
“Kita coba tawarkan kepada masyarakat cara bernyanyi Faank yang agak berbeda,” ungkapnya.
“Dan harapannya, ketika ada yang mendengarkan lagu ini, mereka akan bertanya ini lagu siapa ya? Itu goal kita,” tuturnya.
“Jadi jangan sampai ketebak ini lagu Wali,” tambah Apoy yang juga memasukkan beberapa part petikan gitar nylon-nya dalam lagu “Fatimah”.
Sementara, pengerjaan musik video “Fatimah” dipercayakan kepada sutradara Rizal Mantovani.
Rizal bukan nama baru bagi Wali. Sutradara yang sukses dengan sejumlah film layar lebar itu juga pernah menggarap musik video Wali single “Doaku Untukmu Sayang” di tahun 2011.
Berangkat dari nama “Fatimah”, Rizal kemudian mengadaptasi semangat musik video Wali ke satu masa lalu dengan mengambil setting lokasi di negeri-negeri Arab.
Cerita video klipnya mengenai kisah cinta seorang wanita yang mampu membuat pria yang mencintainya menjadi lebih kuat dalam berjuang.
“Tidak hanya cantik, tapi perempuan ini juga punya kepribadian yang sangat kuat, sangat baik, penyayang dan peduli,” ungkap Rizal Mantovani.
“Si pria melihat Fatimah adalah sosok yang ingin dinikahi tapi tidak mudah perjalanan asmara mereka,” katanya.
“Tapi kita tahu, dengan cinta mendalam kepada Fatimah dalam hatinya ia akan mendapatkan gadis yang dicinta,” jelasnya.
“Namun disisi lain penekanan cerita di video klip lebih kepada si wanita baik ini mampu membuat pria yang mencintainya ini menjadi lebih kuat dalam berjuang,” lanjutnya.
Selain itu Rizal Mantovani menambahkan, adegan peperangan dalam musik video klip Wali “Fatimah” diartikan bukan secara harafiah.
Perang disini menurut Rizal adalah simbol dari perjuangan.
“Bahwa dalam hidup maupun dalam cinta, kita akan berjuang. Berjuang melawan rintangan hidup, perang melawan diri sendiri, maupun perang dalam kehidupan itu sendiri,” paparnya di acara yang sama.
Video Klip Teknologi XR
Penggarapan musik video “Fatimah” dilakukan di DossGuavaXR Studio di daerah Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Tema percintaan antara Fatimah dan sang kekasih di dalam cerita tersebut, juga menghadirkan latar belakang padang pasir dan banyak model untuk adegan peperangan.
Untuk keperluan tersebut, Rizal menggunakan teknologi Extended Reality (XR).
“Ceritanya ada perang, juga padang pasir. Karena settingnya termasuk setting-setting yang sulit, jadi kami dibantu teknologi Extended Reality (XR),” ungkapnya.
“Kami dibantu tim DossGuavaXR Studio. Back ground-nya itu semua menggunakan teknologi Extended Reality dengan digital komputer. Suasannya dibuat secara digital,” terang sutradara yang banyak menggarap film horor itu.
Sosok Fatimah diperankan oleh model sekaligus bintang film muda Nadila Sungkar.
Sementara sang kekasih dimainkan oleh model selebgram Ibrahim Halil.
Wali adalah salah satu band besar di tanah air yang dibentuk pada 31 Oktober 1999.
Wali merilis album perdana mereka di Nagaswara berjudul “Orang Bilang” pada tahun 2008.
Sejak saat itu, lagu dan album-album Wali selalu meledak di pasaran.
Setiap lagu yang dihasilkan Wali, membawa pesan-pesan religi.
Penggemar band itu tersebar luas di tanah air, bahkan sampai ke Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
Tidak putus-putusnya Wali menggelar konser untuk bertemu dengan penggemarnya, terutama Parawali.
Tahun 2023 ini, Wali sudah merilis single berbahasa Sunda berjudul “Kumaha Aing” dan single religi “Qodarullah”.
Sebagai rilisan penutup di tahun ini, Wali bersama Nagaswara merilis single “Fatimah”.
Film
Kemendagri Menggandeng Sutradara Hanung Bramantyo Garap Film Dokumenter Membangun Desa

Fokusindonesia.com, Jakarta, 28 November 2023 – Salah satu problem yang dihadapi banyak negara di dunia adalah urbanisasi. Mobilisasi penduduk dari desa ke kota yang terutama didorong oleh motivasi ekonomi, untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Ada anggapan bahwa di desa sudah tidak ada harapan untuk maju dan sejahtera, karena itu mereka memilih beranjak ke kota.

Problem ini dijawab oleh Direktorat Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri, dengan menuturkan cerita bahwa di desa masih ada harapan, terutama bagi mereka yang mau bekerja keras, bergotong-royong memajukan desa. Tuturan cerita ini dikemas dalam film dokumenter – drama (doku drama) dan video konten kreatif lewat sentuhan sutradara Hanung Bramantyo.
“Ini baru pertama kali Kemendagri memproduksi film dokumenter. Tujuan utamanya meyakinkan masyarakat bahwa di desa masih ada harapan. Kalau ingin maju dan sejahtera, bangunlah desa. Di film ini juga kita ceritakan bahwa desa sudah banyak berubah, banyak inovasi yang dilakukan oleh aparat pemerintahan desa,” ujar Direktur Lembaga Kemasyarakatan dan Adat Desa, PKK dan Posyandu, Ditjen Bina Pemerintahan Desa, Kemendagri, Tb. Chaerul Dwi Sapta dalam konferensi pers film dokumenter success story penyelenggaraan pemerintahan desa di Kemayoran, Jakarta (28/11/2023).
Chaerul melanjutkan, film ini diangkat dari kisah nyata dengan tokoh-tokoh nyata yang digali dari riset. Dua film dokumenter yang ditayangkan trailer-nya hari ini mengambil lokasi di Tanah Datar (Sumatera Barat), Pesisir Barat (Lampung), Tasikmalaya (Jawa Barat), dan Tidore (Maluku Utara).
“Ini juga sebagai apresiasi terhadap para tokoh penggerak kemajuan desa. Ada yang merupakan kepala desa, tenaga pendamping desa, bahkan ada warga desa biasa yang pulang dari merantau karena tergerak memajukan desa. Kita punya banyak pejuang desa,” tambah Chaerul.
Chaerul menjelaskan, lahirnya ide pembuatan film tersebut dilatari oleh fakta bahwa kisah-kisah keberhasilan membangun desa selama ini belum banyak diketahui masyarakat secara luas. Padahal, jika kisah-kisah itu disajikan secara menarik, bisa menjadi bola salju yang menginspirasi dan mendorong kemajuan di desa-desa yang lain.
“Kami ingin menyampaikan ke masyarakat luas, kisah-kisah inspirasi perjuangan desa. Yang sekarang banyak tersedia dalam bentuk buku dan film baru menceritakan perjuangan individu. Nah, di sini kami menggambarkan perjuangan dan gotong royong warga dan aparat pemerintahan desa. Kami ingin sampaikan bahwa di desa masih ada harapan untuk tumbuh dan berkembang,” papar Chairul.
Chaerul menambahkan, inti dari kisah film ini adalah manusia karena tanpa kualitas manusia, Indonesia tidak akan maju. “Desa adalah embrio dari negara, dan manusia desa yang maju adalah syarat kemajuan bangsa,” tuturnya.
Hanung Bramantyo yang digandeng sebagai sutradara mengatakan, tantangan membuat film doku-drama adalah tetap mempertahankan fakta yang akurat, namun juga menarik dan bisa dinikmati. Pemilihan tokoh dan tempat dalam film ini merupakan hasil riset mendalam. Tentu masih banyak tokoh di tempat lain yang berprestasi dan layak diangkat.
“Karena itu, tanpa menafikan tokoh yang lain, empat tokoh di film ini kita angkat sebagai representasi dari narasi yang ingin kita gaungkan, yaitu membangun Indonesia dari Desa. Bahwa urbanisasi adalah bahaya laten, yang harus kita cegah. Caranya dengan memberikan kesadaran kepada semua bahwa Desa adalah jantung Indonesia. Indonesia akan maju, jika desa berdetak dan berkembang,” kata Hanung.
Pembuatan film dokumenter dan video konten kreatif tersebut bekerja sama dengan Bank Dunia melalui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). (Sum)
-
Nasional18 jam ago
Deklarasi sedulur JOKOWI
-
Perawatan kulit19 jam ago
Reward Jalan-Jalan Gratis INNERLIGHT dan Soft Launching Produk Terbarunya.
-
MABES TNI15 jam ago
Rias Pos di Jajaran Satgas Tamalatea Sambut Desember Penuh Kasih
-
TNI AL1 hari ago
Lanal Dumai Lestarikan Tradisi Khas TNI AL, Dukung Pedang Pura
-
TNI AL7 jam ago
TNI AL Lanal TBA Resmikan Desa Kapal Merah Menjadi Kampung Bahari Nusantara
-
TNI AD2 hari ago
Pangdam Jaya Pantau Keamanan Aksi Reuni 212 di Monas
-
TNI AL14 jam ago
Gerak Cepat TNI AL Bantu Evakuasi Penumpang KM. Resky yang Tenggelam di Pangkep Sulsel
-
TNI AL14 jam ago
KBN PASMAR 2 RESMI MENJADI KBN KE-69 TNI AL