Film
Film Iblis Dalam Darah Tayang 2023 di Produseri oleh Helfi Kardit Dengan Karya Sutradarai Yannie Sukarya

Fokusindonesia.com, Jakarta -Iblis Dalam Darah Tayang 2023 Helfi Kardit Kembali Berkarya, Menjelang Magrib / Before Night Falls Karya Helfi Kardit pada Molins Film Festival sukses dttayangkan di La Peni Theater Molins De Rei, Barcelona Spanyol tahun 2022.
Nah, 2023 dari paparan lugas sineas bertangan dingin dan humble, bang Helfi begitu ia kerap disapa siap merilis film terbarunya berjudul Iblis Dalam Darah dengan teaser poster yang bikin merinding redaksi dan ramai diperbincangkan netizen karena seramnya terlalu bikin bergidik.
Film Iblis Dalam Darah terinspirasi dari riwayat HR. Imam Buchari .
Tentang iblis merasuki manusia melalui darah.
“Lokasi syuting di gunung Salak dengan setting rumah di tengah hutan yang mewakili kelas ekonomi bawah yang terisolasi dalam kesendirian dengan berbagai masalah,” papar Helfi lugas.
Selain scene di sekitar perkampungan dan hutan gunung Salak juga di sebuah sungai,goa, kantor polisi karena melibatkan karakter seorang reserse yang bersahabat dengan seorang dokter ahli mata yang juga punya kemampuan supranatural.
Ia jelaskan bahwa mereka berdua melakukan investigasi dari sudut pandang yang berbeda dari masing-masing profesi mereka.
Syuting days selama 21 hari dengan menggunakan Camera Arri Alexa.
Film yang sedang menanti tanggal yang pas di tahun 2023 di produseri oleh Helfi Kardit dengan sutradarai Yannie Sukarya yang sebelumnya memproduseri film Menjelang Magrib. Ini debut film panjang Yannie Sukarya yang sebelumnya sebagai sutradara Iklan dan Video Klip dan juga sempat menimba ilmu di UCLA Los Angeles Amerika.
Tak lupa helfi beberkan jajaran talent/pemain di film barunya ini.
“Saya menggandeng Ryaas Randa (Runner Up Academy Dangdut Indosiar ) kita pilih karena mengajinya bagus sekali. Ketika kita pre production kita melihat trailer Qodrat. Tadinya kita sudah close deal dengan aktor ternama tapi membaca ayat suci Al Quran biasa saja. Kita mau saat Ruqyah lantunan ayat-ayatnya indah dan tegas dengan tajwid yang sesuai. Selain itu, ada
Michelle Joan kita pilih karena populer dari tv series Ganteng Ganteng Serigala,
Cut Ashifa yang main film bebas , Layla Majenun dan influencer tik tok . Ada Soraya Rasyid Yang main preman pensiun, Ahmad Pule yang main Argantara serta aktor senior Egi Fedly.
Makin penasaran, bukan?
(Sum)
Film
Kemendagri Menggandeng Sutradara Hanung Bramantyo Garap Film Dokumenter Membangun Desa

Fokusindonesia.com, Jakarta, 28 November 2023 – Salah satu problem yang dihadapi banyak negara di dunia adalah urbanisasi. Mobilisasi penduduk dari desa ke kota yang terutama didorong oleh motivasi ekonomi, untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Ada anggapan bahwa di desa sudah tidak ada harapan untuk maju dan sejahtera, karena itu mereka memilih beranjak ke kota.

Problem ini dijawab oleh Direktorat Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri, dengan menuturkan cerita bahwa di desa masih ada harapan, terutama bagi mereka yang mau bekerja keras, bergotong-royong memajukan desa. Tuturan cerita ini dikemas dalam film dokumenter – drama (doku drama) dan video konten kreatif lewat sentuhan sutradara Hanung Bramantyo.
“Ini baru pertama kali Kemendagri memproduksi film dokumenter. Tujuan utamanya meyakinkan masyarakat bahwa di desa masih ada harapan. Kalau ingin maju dan sejahtera, bangunlah desa. Di film ini juga kita ceritakan bahwa desa sudah banyak berubah, banyak inovasi yang dilakukan oleh aparat pemerintahan desa,” ujar Direktur Lembaga Kemasyarakatan dan Adat Desa, PKK dan Posyandu, Ditjen Bina Pemerintahan Desa, Kemendagri, Tb. Chaerul Dwi Sapta dalam konferensi pers film dokumenter success story penyelenggaraan pemerintahan desa di Kemayoran, Jakarta (28/11/2023).
Chaerul melanjutkan, film ini diangkat dari kisah nyata dengan tokoh-tokoh nyata yang digali dari riset. Dua film dokumenter yang ditayangkan trailer-nya hari ini mengambil lokasi di Tanah Datar (Sumatera Barat), Pesisir Barat (Lampung), Tasikmalaya (Jawa Barat), dan Tidore (Maluku Utara).
“Ini juga sebagai apresiasi terhadap para tokoh penggerak kemajuan desa. Ada yang merupakan kepala desa, tenaga pendamping desa, bahkan ada warga desa biasa yang pulang dari merantau karena tergerak memajukan desa. Kita punya banyak pejuang desa,” tambah Chaerul.
Chaerul menjelaskan, lahirnya ide pembuatan film tersebut dilatari oleh fakta bahwa kisah-kisah keberhasilan membangun desa selama ini belum banyak diketahui masyarakat secara luas. Padahal, jika kisah-kisah itu disajikan secara menarik, bisa menjadi bola salju yang menginspirasi dan mendorong kemajuan di desa-desa yang lain.
“Kami ingin menyampaikan ke masyarakat luas, kisah-kisah inspirasi perjuangan desa. Yang sekarang banyak tersedia dalam bentuk buku dan film baru menceritakan perjuangan individu. Nah, di sini kami menggambarkan perjuangan dan gotong royong warga dan aparat pemerintahan desa. Kami ingin sampaikan bahwa di desa masih ada harapan untuk tumbuh dan berkembang,” papar Chairul.
Chaerul menambahkan, inti dari kisah film ini adalah manusia karena tanpa kualitas manusia, Indonesia tidak akan maju. “Desa adalah embrio dari negara, dan manusia desa yang maju adalah syarat kemajuan bangsa,” tuturnya.
Hanung Bramantyo yang digandeng sebagai sutradara mengatakan, tantangan membuat film doku-drama adalah tetap mempertahankan fakta yang akurat, namun juga menarik dan bisa dinikmati. Pemilihan tokoh dan tempat dalam film ini merupakan hasil riset mendalam. Tentu masih banyak tokoh di tempat lain yang berprestasi dan layak diangkat.
“Karena itu, tanpa menafikan tokoh yang lain, empat tokoh di film ini kita angkat sebagai representasi dari narasi yang ingin kita gaungkan, yaitu membangun Indonesia dari Desa. Bahwa urbanisasi adalah bahaya laten, yang harus kita cegah. Caranya dengan memberikan kesadaran kepada semua bahwa Desa adalah jantung Indonesia. Indonesia akan maju, jika desa berdetak dan berkembang,” kata Hanung.
Pembuatan film dokumenter dan video konten kreatif tersebut bekerja sama dengan Bank Dunia melalui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). (Sum)
Film
Chiska Doppert Kembali dengan Horror yang Beda “Film Mangku Pocong”

Fokusindonesia.com, Jakarts – Tahun 2024 Virgo mendapuk sineas Chiska Doppert kembali dengan horror yang beda, penuh misteri berbalut ethnograf berjudul Mangku Pocong, ” jelas Koh Ferry mengawali.
Redaksi mendapati banyak ‘bocoran’ langsung sutradaranya pas hari ini ‘wrap’ syuting.
“Mangku Pocong terinspirasi dari kisah nyata penjual nasi goreng di daerah Jawa Tengah yang laris ,kios nya tidak pernah sepi dari pembeli, rasa masakannya yang enak dan khas menjadi daya pikat orang-orang dan ketagihan jadi pelanggan setia. Konon kalau masakannya Itu d bungkus (take away) rasa masakan dipastikan tidak sama saat masakannya disantap di tempat,” tulis Chiska detil.
Lanjut dalam wanya ke redaksi. Dari kejadian -kejadian Itu ada yang menghubung-hubungkan dengan kecurigaan alias menduga akan ritual dari si tukang nasi goreng tersebut dengan pesugihan Mangku Pocong ditambah lagi dengan cara memasak si pembuat nasi goreng yang tidak pernah beranjak dari duduknya.
Hingga tukang nasi goreng itu di juluki nasi goreng pocong. Namun kisah aslinya ini memang tidak bisa kita ambil kesimpulan bahwa dia benar-benar melakukan pesugihan.
Itu semua hanya asumsi masyarakat saja yang menghubung-hubungkan saja.
“Menarik, bukan? Dari kisah itulah, saya terinspirasi untuk menvisualisasikan dalam bahasa gambar yang pastinya bikin merinding, ” lanjut Chiska menambahkan.
Menarik line up pemainnya adalah Wanda Hamidah sebagak Isteri
Samuel Rizal yang berperan sebagai Yahya, Indra Pacique sebagai Mardi, ada Jevan Nathanio sebagai Hendri lalu Ajeng Fauziah didapuk peran Nurul.
Sementara Arthur Tobing sebagai Mbah Mulyo, Monique Henry sebagai Nyi Sukma, ada Iqbal Perdana sebagai Kelik, Yan Patroman sebagai Prapto dan Aldo Irawan Putra sebagai Kliwon.
Hari ini ‘wrap’ syuting, Sabtu (25/11) dari total 16 hari diseputaran Tegal & Slawi, dipastikan akan banyak adegan treatment yang membawa suasana mencekam dan tegang sehingga tidak membosankan , di bumbui dengan shot-shot yang dinamis yg menggiring kita ikut hanyut masuk terbawa cerita.
Nantikan 2024!
Film
Film horor-supranatural “Ratu Sihir” diproduksi oleh IDN Pictures dengan produser Susanti Dewi dan sutradara Fajar Nugros.

Film horor-supranatural “Ratu Sihir” diproduksi oleh IDN Pictures dengan
produser Susanti Dewi dan sutradara Fajar Nugros.
Fokusindonesia.com, Jakarta, 20 November 2023 – Film horor-supranatural “Ratu Sihir” produksi IDN Pictures dengan produser Susanti Dewi dan sutradara Fajar Nugros mengumumkan jajaran pemerannya. Aktris peraih Piala Citra Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2019 Raihaanun akan membintangi film “Ratu Sihir” berperan sebagai Mirah. Selain Raihaanun, film “Ratu Sihir” juga akan dibintangi Clara Bernadeth sebagai Puti, Morgan Oey sebagai Bana, dan model Aurra Kharisma sebagai Lasmi.
Film “Ratu Sihir” merupakan film horor kedua sutradara Fajar Nugros, setelah menggarap film “Inang” yang juga diproduksi oleh IDN Pictures dan diproduseri Susanti Dewi. Film “Ratu Sihir” terinspirasi dari cerita rakyat dari Jawa tentang kutukan perempuan Bahu Laweyan. Bahu Laweyan adalah julukan yang diberikan kepada perempuan yang memiliki tanda berukuran sebesar koin dua puluh lima rupiah di bahu kiri mereka. Kata Yaweyan” berasal dari kata Jawa “Selawe,” yang berarti 25, menunjukkan bahwa mitos ini telah ada sejak lama.
Cerita aslinya beragam, tetapi masyarakat percaya tanda tersebut dihuni oleh jin atau setan, yang akan membunuh pria manapun yang berhubungan intim dengan Perempuan Bahu Laweyan. CEO of IDN Media Winston Utomo mengungkapkan IDN Pictures selalu berkomitmen untuk menghadirkan hiburan yang berkualitas untuk penonton Indonesia. Melalui karya terbaru “Ratu Sihir” penonton akan disuguhkan cerita yang terinspirasi dari kekayaan cerita rakyat Indonesia yang dikemas dengan penceritaan universal. “IDN Pictures berkomitmen untuk menyajikan karya yang penuh berkualitas dan memberikan kebaruan bagi industri perfilman Indonesia. Horor masih menjadi salah satu genre favorit penonton di industri film Indonesia, terutama horor folklore.
Ketika mitologi yang selama ini hanya didengar dan disampaikan dari satu orang ke orang lain diubah menjadi hiburan audio-visual, penonton akan merasa terhubung dengan ceritanya. Itulah mengapa jenis horor seperti ini memiliki tingkat penonton yang tinggi di box office, seperti film-film dari IDN Pictures yaitu Inang (828.168) dan Gorin (1.330.323),” kata Winston Utomo. Cerita rakyat Indonesia sangat banyak dan beragam, beberapa di antaranya bahkan belum pernah dieksplorasi sebelumnya. Mengingat antusiasme penonton terhadap
genre horor, kisah Perempuan Bahu Laweyan akan menjadi eksplorasi yang menarik dan berpotensi.
Film “Ratu Sihir” menjadi narasi antitesis dari dongeng tentang saudara tiri dan akhir bahagia. Film ini mengangkat legenda “Bahu Laweyan” sebagai kutukan antar dua saudara tiri perempuan, yang terikat keluarga namun tidak terikat secara darah. Head of IDN Pictures & Produser “Ratu Sihir” Susanti Dewi menambahkan di film horor terbarunya juga terdapat narasi tentang power abuse vs women empowerment melalui dua karakter utama perempuan Mirah dan Puti.
“Sebagai perempuan produser yang mengawal proyek film ini, saya merasa perlu untuk membawa narasi tentang bagaimana tatanan patriarkat yang masih mengakar dalam kehidupan kita serta penghakiman sosial terhadap perempuan masih begitu melekat. Melalui karakter Mirah, penonton akan melihat bagaimana dia sebagai perempuan melawan tatanan sosial yang masih timpang dalam memposisikan perempuan di dalam kehidupan termasuk di dunia kerja,” kata produser Susanti Dewi.
Sutradara Fajar Nugros mengungkapkan dalam film “Ratu Sihir” penonton akan disajikan klenik cerita rakyat dengan unsur-unsur universal yang ada di genre horor.
“Berbagai macam ritual dan bentuk altar, “Ratu Sihir” akan menggabungkan mistik dan klenik Jawa dengan berbagai ornamen “penyihir” yang terdapat pada dongeng-dongeng dan legenda yang sudah dikenal umum,” kata sutradara Fajar Nugros.
Raihaanun yang memerankan Mirah mengekspresikan antusiasmenya untuk segera melakukan syuting yang menjadi kerja sama pertama kalinya dengan sutradara Fajar Nugros dan rumah produksi IDN Pictures.
“Ini pertama kalinya aku bekerja sama dengan Mas Nugros, Mbak Santi, dan IDN Pictures. Sebagai pemeran, aku selalu percaya dengan kekuatan cerita yang ada di dalam naskah. Hal itu pula yang menentukan aku untuk bergabung di sebuah project film. Semoga “Ratu Sihir” bisa menjadi hiburan yang memuaskan bagi penonton di bioskop tahun depan,” kata Raihaanun.
Ikuti terus perkembangan film “Ratu Sihir” melalui akun media sosial resmi @IDNPictures.
-
Musik21 jam ago
Band Wali Menghadirkan Single Terbaru Berjudul “Fatimah”
-
TNI AL2 hari ago
Upacara Tabur Bunga di Laut Dalam Rangka HUT Armada RI di Lanal Tarempa
-
TNI AL2 hari ago
WUJUDKAN KONSEP NCW TNI AL, PUSKODAL KOLINLAMIL GELAR LATIHAN FUNGSIONAL
-
MABES TNI19 jam ago
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto Serah Terimakan Risalah Kasad
-
TNI AD2 hari ago
Presiden Jokowi Lantik Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak Jadi KASAD
-
TNI AD2 hari ago
Dilantik Jadi Kasad, Jenderal Maruli Pastikan TNI AD Netral Dalam Pemilu
-
TNI AL2 hari ago
Sambut Hari Armada RI, Lanal Dumai Gelar Upacara Tabur Bunga di Laut Dengan KAL Tedung
-
Ragam Berita2 hari ago
HUT ke-4, Media Online Aneka Fakta dan Bulan Bakti PPWI ke 16 Adakan Kegiatan Santunan Kepada 68 Anak Didik di Panti Asuhan