Metro
Penyuluhan Bahaya Bullying, Tawuran Serta Melaksanakan Deklarasi Anti Tawuran di SMP 8 Menteng
Jakarta Pusat- Kanit Binmas AKP Irawan Junaedi memberikan imbauan humanis SMP 8, jalan Pegangsaan Barat No. 1 Menteng, Jakarta Pusat. Senin, (21/10/2024).
Mengadakan acara penyuluhan mengenai bahaya bullying dan tawuran, dilanjutkan dengan deklarasi anti tawuran yang dihadiri oleh siswa, guru, serta perwakilan dari Bhabinkamtibmas.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak negatif dari perilaku bullying dan tawuran, serta membangun komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan harmonis.”ujar Irawan.
Meneruskan pesan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro melalui Kapolsek Metro Menteng Kompol Bayu Marfiando, agar menekankan pentingnya nilai-nilai toleransi dan saling menghormati di antara siswa. Kepala sekolah menjelaskan bahwa bullying dan tawuran tidak hanya merugikan individu, tetapi juga menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi proses belajar mengajar.
Penyuluhan dipimpin oleh AKP Irawan Junaedi yang memberikan penjelasan mendalam tentang apa itu bullying dan tawuran, serta dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik korban. Dalam sesi ini, Bhabinkamtibmas juga menyampaikan berbagai contoh kasus nyata yang terjadi di lingkungan sekolah dan masyarakat, serta cara mengidentifikasi tanda-tanda bullying.
Berbagai bentuk bullying, termasuk fisik, verbal, dan sosial, serta bagaimana setiap jenis dapat merugikan korban, dampak Bullying dan Tawuran: Diskusi tentang dampak jangka pendek dan jangka panjang, seperti trauma psikologis, penurunan prestasi akademis, dan dampak sosial yang lebih luas. “Ujar Irawan.
Menekankan perlunya siswa untuk melaporkan tindakan bullying kepada guru atau pihak berwenang, serta pentingnya peran teman sebaya dalam mencegah bullying. Memberikan strategi kepada siswa tentang bagaimana menyelesaikan konflik dengan cara damai, serta mengembangkan empati dan rasa saling menghormati.
Deklarasi ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh siswa untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Acara diakhiri dengan pembacaan doa bersama, di mana seluruh peserta berkomitmen untuk mendukung satu sama lain dan menciptakan budaya saling menghormati.
Dengan kegiatan ini, SMP 8 Menteng tidak hanya memberikan pendidikan tentang bahaya bullying dan tawuran, tetapi juga membangun komunitas yang peduli dan saling mendukung. Harapannya, semua siswa dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam mencegah tindakan kekerasan di sekolah dan masyarakat.
(Humas Polres Metro Jakarta Pusat)