Kesehatan
Silc Lasik Center Tindakan Smartsurface, Prosedur Serta Efek Samping
Fokusindonesia.com, Jakarta – Silc Lasik Center Klinik Utama Mata yang berdiri sejak 22 April 2017 di Dipo Business Center No. B1. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 50 – 52 Jakarta Pusat 10260.
Smartsurface adalah layanan dari Silc Lasik Center dengan prosedur bedah refraktif untuk menghilangkan atau mengurangi kelainan refraksi yaitu :
- Myopia (mata minus): -1.00 sd – 6.00 D
- Hypermetropia (mata plus jauh): +1.00 sd + 4.00 D
- Astigmatisma (mata silindris): 1.00 sd 5.00 D
(jika kombinasi dengan myopia atau hypermetropia maka bisa mulai Cyl 0.25) dengan proses 1 langkah.
Sebelum tindakan, yang harus diperhatikan yaitu:
- Pasien berusia di atas 18 tahun
- Ukuran refraksi pasien stabil
- Kondisi badan sehat
- Kondisi mata sehat
- Tidak sedang hamil/menyusui
Adanya Katarak, Glaukoma dan ukuran kacamata masih berubah-berubah tidak bisa menggunakan Smartsurface
Prosedur Smartsurface yang dilakukan, sebagai berikut:
- Setelah persiapan dilakukan yaitu kelopak mata sudah dipasang spekulum (agar mata tidak berkedip) dan diberikan obat tetes bius topikal serta dibersihkan bagian – bagian pinggir dalam mata agar tidak ada kotoran, selanjutnya pasien diminta untuk selalu melihat lurus ke depan (atas-mesin) dengan fiksasi lampu warna hijau berkedip – kedip selama proses tindakan.
- Proses Static Cyclotorsion Control atau SCC untuk mendapatkan kompensasi sudut laser antara posisi pada saat pemeriksaan diagnostik dengan duduk dan posisi tindakan dengan tidur.
- Proses LASER dengan menggunakan Mesin Laser SCHWIND AMARIS 1050s, mesin ini dilengkapi 7D eyetracker dengan kecepatan 1050 Hz sehingga setiap gerakan akan bisa dipindai dan berbagai feature lain yang menjadikan proses berjalan sangat cepat dalam hitungan detik.
- Residual/bekas laser dibersihkan, pemberian mitomycin, pemberian BSS dingin dan lensa kontak untuk pelindung sekitar 3-4 hari.
- Diberikan obat tetes dan selesai.
Prosedur ini sangat aman, nyaman, cepat, tepat dan akurat karena semua dikerjakan dengan all laser, tanpa sentuhan alat lain saat laser sehingga sering disebut No Touch, No Blade, No Stress, No Pain, No Suture, No Suction dan dikenal juga sebagai TransPRK.
Efek Sampingnya adalah:
- Undercorrection, yaitu setelah tindakan masih terdapat min 0.75 – 1.00
- Overcorrection, yaitu bisa terjadi + 0.75 atau + 1.00
“Hal-hal seperti ini sangat kecil kemungkinannya yang terjadi,” ujar Sophia Pujiastuti, SpM(K).MM di Dipo Business Center.
Berikutnya ada beberapa lagi efek sampingnya:
- Eye surface discomfort (dry eye symptoms), yaitu kurang nyamannya kondisi mata yang terjadi karena kering
- Pain (First three days), yaitu akan terasa nyeri hingga tiga hari
- Night driving problem: glare, yaitu mempuyai pupil yang cukup lebar akan merasa silau di malam hari
- Corneal ectasia (unstable corneal shape), less than other refractive surgery. “Ini sangat jarang sekali terjadi pada pasien,” kata dr. Sophia Pujiastuti, SpM(K).MM
Gabungan dari keunggulan teknologi mesin Schwind Amaris dalam hal “surface ablation” dan SmartPulse Technology yang sangat revolusioner. Hasilnya adalah penglihatan yang sangat tajam tanpa kompromi.
Smartsurface ini, saat operasi tidak ada sentuhan ke mata dari alat apapun. Proses koreksi dari ukuran kacamata digantikan oleh laser dari mesin Schwind Amaris ini melalui lapisan atas kornea, tanpa suction, flap, atau sayatan, dan tanpa menggunakan alkohol. SmartSurfACE non-invasif, aman, lembut, dan bebas stres bagi pasien.
Teknologi SmartPulse memberikan kornea permukaan yang sangat halus. Hal ini menghasilkan kualitas penglihatan yang optimal pada fase awal pasca operasi dan proses penyembuhan secara signifikan lebih cepat.
