Fokusindonesia.com, Jakarta – Polres Metro Jakarta Pusat berhasil mengungkap jaringan peredaran narkoba dari, Medan – Palembang, penangkapan di TKP Palembang (1 kasus), Tanggerang (1 kasus), Bekasi (1 kasus), dan TKP Jakarta (6 kasus) dalam operasi selama lima bulan terakhir. Operasi ini, yang diberi nama “Operasi Mantap Brata,” menghasilkan sembilan kasus dengan 12 tersangka ditangkap dan barang bukti yang signifikan disita.

Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menyita 49,8 kilogram sabu, satu mobil, satu senjata jenis air gun, handphone, timbangan, dan koper. Penyitaan terbesar terjadi pada bulan Mei 26.924 gram, diikuti bulan Maret dengan 21.906 gram, dan 1.003 gram pada Januari.

Kombespol Susatyo Purnomo Condro, S.H,S.I.K, M.Si. (Kapolres Metropolitan Jakarta Pusat) mengatakan pada 7 Mei 2024, Satuan Reserse Narkoba Polres Metropolitan Jakarta Pusat berhasil menggagalkan upaya peredaran narkoba jenis sabu seberat 15.000 gram (15 Kg) yang berasal dari jaringan Medan – Palembang. Mereka menangkap satu orang kurir bernama AR dan menyita satu unit kendaraan Inova, di mana sabu tersebut ditemukan di dalam karung di bagian belakang mobil. Sebelumnya, pada 13 Maret 2024, dari jaringan yang sama, polisi juga menangkap dua tersangka, SR dan SN, dengan barang bukti sabu seberat 2.000 gram (2 Kg).

“Penangkapan dilakukan di berbagai wilayah, termasuk Palembang, Tangerang, Bekasi, dan DKI Jakarta. Para tersangka, sebanyak 12 orang, diduga terlibat dalam bisnis narkoba dengan motif ekonomi, yang melibatkan berbagai modus operandi seperti penawaran jual beli sabu,” tutur susatyo di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis 16 Mei 2024.

Total nilai barang bukti sabu yang disita diperkirakan mencapai Rp 59.320.800.000. Dengan asumsi harga jual per gram sekitar Rp 1.200.000, operasi ini berhasil menghentikan potensi keuntungan besar dari perdagangan narkoba. “Lebih dari itu, perkiraan konsumsi sabu per orang adalah 0,3 gram, sehingga operasi ini menyelamatkan sekitar 158.188.800 jiwa dari bahaya narkoba,” ujarnya.

Para tersangka akan dijerat dengan Pasal 114 (2) Sub Pasal 112 (2) Jo 132 (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, yang mengancam dengan hukuman minimal lima tahun penjara hingga hukuman mati.

Kapolres Metro Jakarta Pusat menegaskan komitmen mereka dalam memerangi narkoba dan melindungi generasi muda dari bahaya tersebut. Operasi ini adalah bukti nyata dari kesungguhan mereka dalam memerangi peredaran narkotika di Jakarta.

Sebagai Informasi, Jika ada yang mengetahui terjadinya tindak pidana narkoba, jangan ragu untuk segera melaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat melalui Hotline Sat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat 0812-3223-7171

Fokusindonesia.com, Jakarta Pusat – Bhabinkamtibmas Kelurahan Galur Aiptu Baktiar Emri, melaksanakan kegiatan Sambang di Pos Sekretariat RW. 03 Galur, Jl. Topaz Rw 03 Kelurahan Galur Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat. Rabu (15/5/2024).

Dalam sambang tersebut Aiptu Baktiar Emri menyampaikan bahwa selain tugasnya sebagai anggota Polri, ia juga mengajak kepada Ibu Mariana selaku Ketua Rw 03 Galur, para Staf Rw dan para Ketua Rt di lingkungan Rw.03 Kelurahan Galur, untuk menjaga situasi Kamtibmas di wilayah Binaanya tetap aman dan kondusif.

• Untuk melakukan pembinaan kepada anak-anak mudanya di lingkungannya masing-masing agar jangan sampai terlibat tawuran.
• Menghimbau warganya yang memiliki kendaraan sepeda motor agar diparkir di tempat aman dalam keadaan di kunci stang dan kunci tambahan atau kunci ganda untuk menghindari dari para pelaku tindak pidana pencurian sepeda motor.

Apabila di wilayahnya ada permasalahan agar supaya langsung menghubungi Polsek Johar Baru atau Call Center 110.

Humas Polres Metro Jakarta Pusat

Jakarta Pusat – Unit Kamsel Satlantas Polrestro Jakpus Iptu Maria Ulfa, SH bersama anggota melaksanaan kegiatan sosialisasi tertib berlalulintas lintas kepada pelajar SMPK Santo Fransiskus 1 dan SMAK Santo Fransiskus 1 di Jl. Kramat 1 Jakarta Pusat. Rabu (15/5/2024).

Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh para siswa dan siswi sekitar 75 pelajar serta didampingi oleh para guru pembimbing masing-masing.

“Saya berharap adik-adik pelajar apabila dijalan raya agar tertib berlalulintas, gunakan Helm sesuai standar SNI, patuhi aturan lalu lintas serta harus punya etika dijalan raya. Cek dulu perlengkapannya sebelum mengendarai kendaraan sepeda motor, persiapkan SIM, STNK jangan sampai ketinggalan.” Pesan Ulfa.

Kenakalan remaja yang marak akhir-akhir ini adalah tawuran dan balap liar yang masih dilakukan para remaja. Peran guru dan orang tuanya sebagai pembimbing sangat mempengaruhi anak-anak kita supaya tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Bagi pelajar yang belum memiliki SIM agar tidak menggunakan kendaraan dijalan raya, lebih baik diantar oleh keluarga maupun orang tua untuk keselamatan anak-anak kita.

Ingatkan terus menerus anak-anak kita jangan keluar tengah malam yang tidak ada manfaatnya. Sebagai orang tua jangan sibuk sendiri, sehingga anak-anak kita mencari kebebasan diluar.

“Jangan terpengaruh ajakan temannya untuk tawuran, balap liar maupun mengkonsumsi narkoba. Hindari dan tolak apabila ada yang mengajak untuk berbuat negatif, narkoba adalah awal dari kehancuran keluarga dan masa depan generasi muda.” Tegas Ulfa.

Apabila ditemukan remaja yang nongkrong mengkonsumsi narkoba atau melakukan tawuran segera hubungi Polsek terdekat atau call center 110 bebas pulsa untuk segera ditindaklanjuti oleh petugas Kepolisian.

Humas Polres Metro Jakarta Pusat