Connect with us

TNI AD

Pangdam Jaya Menghadiri Kegiatan Apel Komandan Satuan Terpusat TNI AD TA. 2024

Published

on

Kodam Jaya – Bali. Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Mohamad Hasan bersama Ketua Persit KCK Daerah Jaya Ny. Ririx Hasan menghadiri kegiatan Apel Komandan Satuan (AKS) terpusat TA. 2024, kegiatan tersebut dipimpin Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jendral TNI Maruli Simajuntak, M.Sc., bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (25/04/2024).

Apel Dansat ini bertema, “Melalui Apel Dansat TNI AD Kita Tingkatkan Profesionalisme Prajurit Guna Mewujudkan Pertahanan yang Tangguh untuk Indonesia Maju.” Kegiatan Apel Dansat dihadiri oleh seluruh Komandan Satuan TNI AD.

Sementara sasarannya yaitu terwujudnya pemahaman para Dansat terhadap pokok-pokok kebijakan pimpinan TNI AD, meningkatnya kepedulian, kepekaan dan integritas para Dansat, serta meningkatnya peran dan profesionalisme Dansat dalam setiap pelaksanaan tugas.

Kegiatan ini juga membahas program-program TNI AD yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan prajurit melalui program perbaikan sarana dan prasarana satuan serta perumahan prajurit melalui program swakelola, bidang operasi dan latihan, Pembinaan Teritorial (Binter) melalui program manunggal air, ketahanan pangan, bersatu dengan alam (penghijauan dan pembersihan sampah), dan rehab RTLH para veteran prajurit dan masyarakat. Termasuk upaya peningkatan kualitas personel melalui pendidikan dan latihan, perumahan TWP prajurit, beasiswa, serta pembinan anggota Persit Kartika Chandra Kirana dan keluarganya.

AKS TNI AD tahun 2024 juga dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Yayasan Kartika Jaya, serta syukuran Peringatan HUT ke-78 Persit KCK, yang dipimpin Ketua Umum Persit KCK Ny. Uli Simanjuntak dan dihadiri Pengurus Persit Pusat serta para istri Dansat yang mengikuti AKS TNI AD Tahun 2024.

TNI AD

Kodim 0501/JP Melaksanakan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 Tahun 2024

Published

on

By

Jakarta Pusat_Guna menjaga persatuan dan kesatuan Komando Distrik Militer 0501/JP menggelar Upacara Bendera dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 Tahun 2024, bertempat di Makodim 0501/JP Jl. Selaparang Blok B. 11 Kav. I, Kel. Gunung Sahari Selatan, Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat. Senin (20/5/2024)

Bertindak sebagai Irup Pasilog Kodim 0501/JP Mayor Czi Rendy Daniel serta Komandan Upacara Wadanramil 02/Sawah Besar Kapten Kav Christian Neno Kodim.

Dalam Upacara peringatan hari Kebangkitan Nasional ini Mayor Czi Rendy Daniel membacakan amanat menteri Komunikasi dan Informatika yang dalam amanatnya menyampaikan Hari-hari ini kita dihadapkan pada suatu realitas yang terpampang terang yakni, kemajuan teknologi yang melesat cepat. Kita sudah memilih bukan hanya ikut-serta, tetapi lebih daripada itu, menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia. Hari-hari ini hingga dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita dalam mewujudkan itu semua.

“Refleksi atas pilihan tersebut bisa kita rujuk dengan “berkunjung kembali” kepada gagasan awal menjadikan dan membentuk Indonesia. Bagaimana sejarah telah membentuk kebangsaan kita. Sejarah diperlukan bukan karena sensasi politiknya. Juga bukan sebagai sumber keteladanan nilai semata-mata. Tetapi pada percakapan terus menerus tentang kemajuan, kemanusiaan dan kesejahteraan. Keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu. Namun dapat dikaitkan dengan masa depan, yaitu pada ide-ide yang membuka ruang imajinasi peradaban”

“Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini.”

“Organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern. Banyak orang menaruh harapan pada organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda. Bahkan Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis Belanda, menyatakan: “Sesuatu yang ajaib sedang terjadi, Insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun”.

“Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan. Dari sana timbul pula pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh rakyat Hindia Belanda.”

“Apa yang telah dirintis Boedi Otomo dilanjutkan oleh banyak organisasi lain yang muncul belakangan. Nasionalisme Jawa khas Boedi Oetomo diperluas menjadi nasionalisme yang mencakup keseluruhan orang-orang di Hindia Belanda. Pendidikan yang hanya ditujukan pada priayi Jawa diperluas menjadi pendidikan untuk seluruh rakyat Bumiputera. Perjuangan memajukan kebudayaan Jawa diperluas menjadi perjuangan politik mengusir penjajahan Belanda. Perluasan dari cita-cita yang telah ditumbuhkan oleh Boedi Oetomo mencapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan.”

“Sebelum Boedi Oetomo, adalah Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan, melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia. Dialah yang menggodok aspirasi-aspirasi kemajuan di Indonesia untuk pertama kali muncul sejak lebih dari seabad lalu. Di tangannya kemajuan itu dirumuskan, diperinci, dan diperjuangkan, untuk kemudian menjadi milik seluruh bangsa Indonesia. Ia sadar betul bahwa dalam zaman baru yang modern, peralatan paling mumpuni adalah pendidikan. Pendidikan adalah wahana untuk membebaskan manusia, sekaligus membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. Bagi Kartini, pendidikan merupakan jalan yang dapat menguak horizon dan peradaban baru bagi kaum Bumiputera.”

“Kartini merupakan pembaharu dalam menggagas sebuah imajinasi mengenai sebuah tatanan masyarakat yang merdeka, dan sebuah cita-cita ideal baru tentang bangsa yang lebih besar dibandingkan asal-usul sosialnya sendiri. Apa yang digagas Kartini telah jauh melampaui kisah hidupnya sendiri. Ia telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu-sumbu kecil, yakni para kaum muda “embrio bangsa”, yang perlahan menjadi nyala berkobar yang kemudian kita kenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional.”

“Embrio Indonesia lahir dari kemajuan modern dan pencerahan, dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesiaannya. Embrio Indonesia lahir dari keragaman pikiran para “kaum muda” sebagai “embrio bangsa”. Di tangan kaum muda terdidik inilah cita-cita kemerdekaan dan kebebasan dirumuskan dan diperjuangkan. Alam kemerdekaan hanya bisa dicapai jika manusia setara dan bebas. Manusia yang bebas dan setara hanya dimungkinkan jika manusia tersebut terpelajar dan berpendidikan. Dari merekalah semangat kebangkitan nasional lahir. Kebangkitan nasional adalah penanda lahirnya zaman baru. Pencetus cara berpikir baru. Semangat kebangkitan nasional merumuskan kemerdekaan sebagai wahana memperjuangkan kedaulatan dan kemuliaan manusia”.

“Apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai “jembatan emas”. Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah “jembatan emas” yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri. Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung “jembatan emas” akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya, yang dalam bahasa Bung Karno “bahagia bersama atau menangis bersama”. Di sinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya “momen” agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia.”

“Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru.”

“Kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.”

“Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban.
Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong “Indonesia Emas”.

Inovasi teknologi digital bertumbuh setiap hari. Kecepatannya bak lompatan kuantum. Dalam dua dekade terakhir, perubahannya demikian pesat. Teknologi digital, misalnya, telah melesat jauh melampaui bayangan banyak orang. Setidaknya, tak terbayangkan dalam tiga dekade yang lalu, bahwa hari ini akan seperti ini. Teknologi digital telah menebas banyak keterbatasan manusia. Dunia seakan mengerdil. Semua seperti mendekat, terpampang di depan mata. Jarak bagai tak lagi relevan. Kehadiran visual menyempurnakan kehadiran suara.”

“Sementara itu, di hadapan kita telah terbentang potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Sebagaimana telah berkali-kali dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, peluang kita menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan memaksimalkan bonus demografi. Presiden juga menekankan bagaimana di dalam sejarah peradaban negara-negara dan bangsa-bangsa, kesempatan itu hanya datang satu kali, oleh karenanya kita sama sekali tidak boleh keliru dalam memilih langkah”.

“Bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital. Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79.5% dari total populasi. Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada Tahun 2030.”

“Dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis. Sementara itu, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.”

“Potensi-potensi ini tentu mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk keluar dari middle-income trap. Perekonomian Indonesia harus tumbuh di kisaran 6 hingga 7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045.”

“Dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Bapak Presiden Joko Widodo yang dipacu beberapa tahun terakhir ini, tantangan demi tantangan dapat kita hadapi bersama. Kerja bersama dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan pasti. Hasil demi hasil bisa mulai dinikmati, mulai dari kalangan perkotaan sampai dengan pedesaan, di seluruh penjuru tanah air.”

“Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa.
Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”. tutupnya.

(Sumber Kodim 0501/JP)

Continue Reading

TNI AD

Danrem 052/ Wkr,Pengamanan VVIP sekaligus menyambut kedatangan RI-2 di Menara Syariah Kawasan PIK-2.

Published

on

By

Korem 052 – Tangerang. Komandan Korem 052/Wijayakrama, Brigjen TNI Krido Pramono ,S.H. M.Si, pengamanan VVIP sekaligus menyambut kedatangan RI-2 Bapak Prof Dr (HC) KH. Ma’ruf Amin (Wapres RI) pada acara Penganugerahan Adinata Syariah bertempat di gedung Menara Syariah Jl. Pangeran Antasari PIK-2 Kel. Kosambi Barat Kec. Kosambi Kab Tangerang. Senin (20/5/2024)

Dalam sambutannya Plt. Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah/KNEKS , bapak Taufik Hidayat menyampaikan acara ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada Provinsi yang memiliki kapasitas dalam memimpin mengembangkan serta menggerakkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di daerahnya masing-masing.Pertama di tahun 2022 provinsi yang meraih juara umum adalah provinsi Aceh Kemudian pada tahun berikutnya kedua juara umum diraih oleh Provinsi Jawa Timur dan di tahun ketiga pada tahun 2024 provinsi Sumatera Barat tampil sebagai juara umum.

“Seperti tahun sebelumnya anugerah Syariah tahun 2024 kembali mengusung 10 kriteria utama. Sebagai dasar pertimbangan penilaian sebagai berikut :yang pertama adalah keuangan syariah kedua industri halal ketiga keuangan sosial Syariah keempat keuangan mikro Syariah kelima pendidikan ekonomi syariah dan pemberdayaan ekonomi pesantren keenam sektor ekonomi hijau dan keberlanjutan. yang ketujuh kelembagaan yang difokuskan pada pengembangan ekonomi syariah kedelapan zona khas atau zona kuliner halal aman dan sehat kesembilan program inkubasi usaha syariah dan ke sepuluh program inovasi pada sektor ekonomi syariah.Di tiap-tiap sektor kategori memiliki dimensi indikator penilaian yang beragam dan dilihat dari aspek regulasi maupun relasi dan juga organisasi di sekolah program maupun dampak program.”Ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Presiden RI dalam sambutannya mengatakan dalam 5 tahun terakhir ini kita melihat kontribusi ekonomi dan keuangan syariah dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional ke depan ekonomi dan keuangan syariah ini diterapkan akan menjadi bagian penting dalam mendukung transformasi ekonomi melalui peningkatan produktivitas dan daya saing menuju Indonesia emas 2045.

“Untuk menunjang hal ini pembangunan ekosistem infrastruktur dan kelembagaan yang kuat seyogyanya menjadi prioritas agar memperkuat fondasi pembangunan ekonomi dan keuangan syariah.Dalam 5 tahun mendatang selain itu ,ekonomi dan keuangan syariah terus diarahkan untuk membawa dampak sosial ekonomi yang riil bagi masyarakat Untuk itu saya mengapresiasi semua fiat khususnya pemerintah Daerah yang telah giat memajukan ekonomi dan keuangan syariah di wilayahnya.”Ungkapnya.

“Pada kesempatan ajang anugerah adinata Syariah ini juga dimaksudkan untuk mengapresiasi pemerintah Daerah yang telah berhasil dengan baik mengembangkan dan memajukan ekonomi syariah. Jika dikelola secara bijak dan optimal otonomi daerah akan menjadi kekuatan dan kesempatan yang luas untuk menuju pembangunan yang inklusif, merata dan berkelanjutan.”

“Agar bermanfaat untuk memperkuat edukasi membangun infrastruktur yang memadai serta mendorong inovasi dan kerjasama pengembangan sektor-sektor unggulan ekonomi dan keuangan syariah melalui daerah ekonomi. Keuangan syariah yang sekarang sudah 30 provinsi Jadi kalau 38 provinsi berarti tinggal 8 provinsi yang belum.8 provinsi itu diantaranya 6 di Papua yang ketujuhnya NTT yang ke-8 nya Bali. Selain itu sudah terbentuk semua bahkan di Sulawesi Utara walaupun gubernurnya Kristen, masyarakat mayoritas Kristen sudah terbentuk dan ketuanya adalah gubernur Sulawesi Utara sendiri.”

“Diharapkan melalui KDEKS ini potensi ekonomi daerah ekonomi keuangan dan keuangan syariah bisa berkembang sehingga masyarakat akan semakin merasakan manfaat nyata ekonomi dan keuangan syariah di tingkat daerah.Agar dioptimalkan otonomi daerah sebagai peluang untuk merancang dan mengimplementasikan kebijakan ekonomi dan keuangan syariah sesuai dengan kondisi lokal pastikan ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu tema perencanaan pembangunan daerah jangka panjang dan jangka menengah. Adopsi model ekonomi dan keuangan syariah yang inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat setempat perkuat dukungan dan peran pemimpin daerah mulai dari tingkat provinsi hingga ke tingkat desa.”

“Kepada pemerintah provinsi yang meraih anugerah adinata Syariah tahun 2024 .Adopsi model ekonomi keuangan syariah yang inovatif dan responsif untuk mengembangan daerah dari tingkat provinsi sampai desa. Mari kita bangun masyarakat kreatif yang mampu menggerakan sistem ekonomi syariah di indonesia.”

“Insya allah hadirnya sistem ekonomi syariah menghadirkan kejayaan ekonomi dan menghapuskan keterpurukan ekonomi, saya yakin ekonomi syariah akan membantu menghadirkan kemajuan perekonomian di indonesia.”tutupnya.

Sumber penrem52

Continue Reading

TNI AD

Irkostrad Pimpin Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 tahun 2024

Published

on

By

Nomor : SP-182/V/2024/Pen

Jakarta. Bertempat di lapangan apel Markas Kostrad. Gambir. Jakarta Pusat, Senin (20/05/2024), anggota Makostrad melaksanakan upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 tahun 2024.

Kegiata peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini dipimpin Inspektur Kostrad (Ir Kostrad) Mayjen TNI Choirul Anam, S.E., M.M, dan diikuti oleh para Pejabat Kostrad, Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Makostrad.

Tema yang diusung pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 tahun 2024 adalah “Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas”.

Dalam amanatnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia Bapak Budi Arie Setiadi yang dibacakan Irkostrad menjelaskan jika lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini.

“Organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern. Banyak orang menaruh harapan pada organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda. Bahkan Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis Belanda, menyatakan: “Sesuatu yang ajaib sedang terjadi, Insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun,” kata Menkominfo.

“Sebelum Boedi Oetomo, adalah Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan, melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia. Dialah yang menggodok aspirasi-aspirasi kemajuan di Indonesia untuk pertama kali muncul sejak lebih dari seabad lalu. Di tangannya kemajuan itu dirumuskan, diperinci, dan diperjuangkan, untuk kemudian menjadi milik seluruh bangsa Indonesia. Ia sadar betul bahwa dalam zaman baru yang modern, peralatan paling mumpuni adalah pendidikan. Pendidikan adalah wahana untuk membebaskan manusia, sekaligus membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. Bagi Kartini, pendidikan merupakan jalan yang dapat menguak horizon dan peradaban baru bagi kaum Bumiputera,” tambah Menkominfo.

“Apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai “jembatan emas”. Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah “jembatan emas” yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri. Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung “jembatan emas” akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya, yang dalam bahasa Bung Karno “bahagia bersama atau menangis bersama”. Di sinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya “momen” agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Menkominfo.

Selain itu, Bapak Budi Arie Setiadi menjelaskan jika Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru.

“Kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner. Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong “Indonesia Emas”. ungkap Menkominfo.

“Bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital. Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79.5% dari total populasi. Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada Tahun 2030. Potensi-potensi ini tentu mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk keluar dari middle-income trap. Perekonomian Indonesia harus tumbuh dikisaran 6 hingga 7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045,” jelas Menkominfo.

Diakhir amanatnya, Bapak Budi Arie Setiadi mengajak kita semua untuk menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”.

“Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas!,” Pungkas Bapak Budi Arie Setiadi. (Penkostrad).

Autentikasi
Kapen Kostrad, Kolonel Inf Hendhi Yustian Danang Suta, S.I.P.

Continue Reading

Trending